Tuesday, 5 February 2019

Statistik Parametrik Dan Non Parametrik

Statistik Parametrik Dan Non Parametrik

(Mukhadis, 2016) Teknik statistik inferensial parametrik tepat dipilih dan digunakan untuk melakukan analisis data sampel yang bertujuan untuk menarik simpulan terhadapt suatu populasi sasaran tertentu. Utamanya, apabila semua persyaratan analisis data (normalitas, homogenitas, linieritas, kolonieritas, dan lain sebagainya) terpenuhi. Namun, apabila analisis data yang bertujuan untuk menarik simpulan terhadap suatu populasi sasaran tertentu, dan persyaratan analisis tidak dapat terpenuhi (normalitas, homogenitas, linieritas, kolonieritas, dan lain sebagainya), maka lebih tepat dipilih dan digunakan teknik statistik inferensial non-parametrik.
Untuk melakukan analisis statistik yang terkait dengan uji signifikasi hubungan antarvariabel, pada data yang berjenis interval dan interval. Bilamana uji persyaratan analisis terpenuhi, maka lebih tepat teknik statistik inferensial parametrik dengan rumus korelasi produk momen yang dipilih dan digunakan. Namun, apabila kedua jenis data tersebut tidak memenuhi uji persyaratan analisis, maka teknik statistik inferensial nonparametrik dengan rumus korelasi tata jenjang lebih tepat digunakan, bukan teknik statistik inferensial parametrik dan produk momen.
Alternatif pemilihan dan penggunaan teknik statistik deskriptif atau inferensial sebagai alat analisis, berdasarkan pada besaran jumlah sampel dan tujuan penelitian dapat divisualisasikan pada gambar berikut.
Alternatif rumus statistik untuk uji signifikansi hubungan atau perbedaan antarvariabel, baik pada kelompok statistik inferensial parametrik maupun statistik inferensial Non-Parametrik oleh (Mukhadis, 2016) dalam Tuckman, 1978 (dalam Ibnu, dkk. 2003) disajikan pada tabel berikut .
Uji statistik nonparametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasi. Uji statistik ini disebut juga sebagai statistik bebas sebaran (distributtion free). Statistik nin paramterik tidak mensyaratkan dapat digunakan untuk menganalisis data yang berskala nominal dan ordinal karena pada umumnya data berjeni nominal dan ordinal tidak menyebar normal. Dari segi jumlah, pada umumnya statistik nonparametrik digunakan untuk data berjumlah kecil (n<30). Keunggulan statistik nonparametrik (1) asumsi dalam uji-uji statistik nonparamtetrik relatif lebih longgar (2) perhitungan-perhitungan dapat dilaksanakan dngan cepat dan mudah (3) tidak memerlukan dasar matematika serta statistik yang mendalam (4) dapat diterapkan jika menghadapi keterbatasan data (5) efisiensi lebih baik dalam jumlah sampel yang sedikit. Sedangkan nonparamterik memilikiketerbatasan berupa (1) jika paramterik terpenuhi dan tetap menggunakan non paramtrik maka menyebabkan pemrosotan informasi (2) tidak efisien jika jumlah sampel besar.
Macam-macam uji nonparamterik yang dapat dilakukan berupa :
  1. Uji tanda
  2. Uji Peringkat 2 Sampel Wilcoxon
  3. Uji Korelasi Peringkat Spearman
  4. Uji Konkordansi Kendall
  5. Uji Run(s)
  6. Uji Median
  7. Uji chis quare



Statistik Parametrik, yaitu ilmu statistik yang mempertimbangkan jenis sebaran atau distribusi data, yaitu apakah data menyebar secara normal atau tidak. Dengan kata lain, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus memenuhi asumsi normalitas. Pada umumnya, jika data tidak menyebar normal, maka data seharusnya dikerjakan dengan metode statistik non-parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan transformasi terlebih dahulu agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan statistik parametrik.
Contoh metode statistik parametrik adalah sebagai berikut : a. Uji-z (1 atau 2 sampel) b. Uji-t (1 atau 2 sampel) c. Korelasi pearson, d. Perancangan percobaan (one or two-way anova parametrik), dll. Ciri-ciri statistik parametrik adalah data dengan skala interval dan rasio. Kemudian, data menyebar/berdistribusi normal.
Keunggulan penggunaan statistik paramterik adalah 1. Syarat syarat parameter dari suatu populasi yang menjadi sampel biasanya tidak diuji dan dianggap memenuhi syarat, pengukuran terhadap data dilakukan dengan kuat. 2. Observasi bebas satu sama lain dan ditarik dari populasi yang berdistribusi normal serta memiliki varian yang homogen. Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut : 1. Populasi harus memiliki varian yang sama. 2. Variabel-variabel yang diteliti harus dapat diukur setidaknya dalam skala interval. 3. Dalam analisis varian ditambahkan persyaratan rata-rata dari populasi harus normal



DAFTAR RUJUKAN

Mukhadis. 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif Bidang Pendidikan dan Contoh Aplikasinya. Malang: Aditya Media Publishing.